Rabu, 20 Juni 2012

Secuil Kisah Ku

ini ceritaku tentang semangat:

Dulu aku masih siswa SMP yang tiap harinya dipenuhin tentang pembicaraan seputar dunia SMA. Ya itu aku saat aku di kelas 9 SMP yang sudah menentukan pilihan SMA tujuan. 

Aku ingin masuk SMAN 5 Surabaya. itu mimpiku dari aku masih duduk di bangku sekolah dasar. mungkin ketika banyak orang yang aneh dengan SMA impianku tapi aku menganggapnya biasa saja, bagiku itu impianku, itu masa depan yang kuinginkan. salah satu faktor yang mungkin muncul adalah aku itu murid SMPN 1 Jember, aneh rasanya kalo aku pengen sekolah di luar kota, Surabaya, dan sekolah itu termasuk sekolah terbaik di Indonesia. tapi aku tetap berpegang teguh pada keinginanku. aku dalam hati menanamkan kata-kata yang pasti "AKU HARUS BISA MASUK SMAN 5 SURABAYA"

aku telah menjalani semua step-step yang memang harus aku lakukan sebagai seorang siswa kelas 9 SMP. dari mulai ujian sekolah, les yang tiada hentinya, ujian nasional, ujian praktek, masa-masa stres dan seterusnya. saat aku menjalani ujian nasional, yang aku tanamkan hanya "nem kudu diatas 34, kalo nggak yo nggak iso". aku menjalani UNAS dengan semaksimal yang aku bisa. dan alhamdulillah aku bisa diatas 34,00 malah cenderuh ke bagus. 38,75 itulah nemku.

ujian masuk SMA pun semakin dekat. inilah mungkin masa-masa terberat dalam hidupku. kau tau kenapa? beberapa hari sebelum aku melaksakan ujian masuk SMA di Jember ini, mamaku masuk rumah sakit dan harus menjalani operasi. aku sering tidak diijinkan menginap di rumah sakit yang sebetulnya aku ingin sekali hanya karna aku akan menghadapi ujian masuk SMA ini. sedih memang. tapi memang ini yang harus aku jalani.

meskipun aku ingin masuk SMAN 5 Surabaya tapi aku tetap mencoba untuk masuk ke sekolah RSBI yang ada di kotaku. aku telah mengikuti ujian masuk itu. namun hasilnya membuat aku mengelus dadaku sendiri. NYARIS!! dari total 245 anak yang diterima aku adalah urutan 242. mungkin banyak yang menanyakan "Loh kok bisa nggak masuk?", karena ada anak-anak yang masuk lewat jalur prestasi. sakit memang. saat itu setelah aku melihat pengumuman itu, aku mendatangi rumah temanku untuk mendatangi acara makan-makannya. taukah kau saat aku berada di acara itu apa yang teman-temanku ucapkan padaku? "Selamat ya, Met diterima." aku hanya terdiam ditempat, mencoba menutupi perasaanku yang sebenarnya, aku tersenyum palsu di depan mereka. "Selamat buat apa? aku lo nggak masuk." sakit bukan? dengan nilai unas yang sudah di atas rata-rata tapi kau tetap nggak bisa di terima di SMA favorit di kotamu? sakit memang, sakit, tapi aku mencoba menutupi perasaanku. tak ada sebutirpun air mata yang jatuh saat di acara temanku itu setelah melihat pengumuman itu. bisakah kau bayangkan bagaimana rasanya?

acara di rumah temanku telah selesai, aku mengantar temanku pulang, lalu aku pulang ke rumahku. aku membuka pintu rumah masih dengan perasaan yang bisa aku tahan. aku masih menebarkan senyumku saat masuk ke rumah. aku berjalan ke arah kamar yang sengaja disiapkan untuk mama yang baru saja menyelesaikan masa operasinya. langkah demi langkah aku berjalan. aku mendekati mama yang saat itu sedang tidur-tiduran. air mataku menetes satu per satu. "Mama maaf, aku nggak diterima" mamaku menghadapi dengan senyumannya bertanya, "Udah keluar ta hasilnya?". aku menjawab dengan tangisan yang diikuti sesegukan "udah ma", kemudian beliau menjawab dengan sangat bijak, "ya udah mungkin usahamu yang kurang, atau mungkin Allah punya rencana yang lebih indah dari pada itu, udah nggak usah nangis, ambil wudhu terus sholat minta sama Allah sana." aku masih belum bisa mengendalikan emosiku,tapi aku mengikuti kata-kata beliau, aku mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat, aku menceritakan semua perasaanku pada Allah, karena aku tahu Allah itu Maha Mendengar.

saat itu jika aku tidak salah 1 bulan sebelum pelaksanaan ujian RSBI di Surabaya. aku memang sempat nge-down saat itu tapi aku tetap berusaha untuk bisa di terima di SMA yang aku inginkan. bahkan, aku melakukan semua yang harus aku lakukan, aku berusaha semaksimal mungkin yang aku bisa, dan yang pasti aku terus berdoa agar aku bisa di terima di SMAN 5 Surabaya. aku melakukan semuanya jauuuuuuuuuuuuuuh lebih keras dari sebelumnya. 

suatu ketika aku mendapat info dari mama bahwa SMALA melaksakan try out RSBI. mama menyuruhku untuk ikut dalam try out itu supaya setidaknya aku tahu soal-soal tes RSBI itu gimana. Aku berangkat dari Jember ke Surabaya hanya sendiri tanpa di dampingi mama atau papaku. bukan hal yang biasa untuk anak SMP berangkat sendiri ke Surabaya, tapi aku tidak bisa memaksakan kehendakku untuk di temani. aku tetap melaksanakan semuanya seperti yang harusnya terlaksana. aku melaksanakan try out seperti biasanya, dengan kemampuan maksimal yang aku bisa, dan hasilnya......aku ranking 25 dari 700an orang yang mengikutinya. sungguh aku tidak percaya, karena tak jarang aku berpikir pesimis "aku ini orang Jember mana bisa aku nyaingi anak Surabaya". tapi inilah kenyataannya, aku ranking 25. sungguh aku sangat bersyukur. setelah aku melaksanakan try out itu aku kemudian pulang ke Jember.

aku belajar sebisa mungkin. aku berusaha semaksimal mungkin. bahkan aku yang awalnya tidak pernah tau apa yang namanya pelajaran kimia, setiap harinya tidur bersama mama untuk mendapatkan intensif dari beliau, meskipun beliau sudah banyak yang lupa tentang materi kimia, beliau tetap mengajariku tentang kimia dengan mengandalkan ingatan beliau dan buku kimia yang telah kami beli. sepanjang hari sampai mendekati ujian RSBI aku tetap belajar dengan rajin dan tekun. berusaha semaksimal mungkin agar aku tidak gagal seperti sebelumnya.

sehari sebelum hari h ujian aku berangkat ke Surabaya yang seperti sebelumnya tanpa ditemani siapapun. papa sedang sibuk dengan sekolahnya sehingga ia harus pergi ke Jogja untuk menyelesaikannya, sedangkan mama memang belum boleh kemana-mana sama dokter, jadi mama harus tetap di Jember. aku berangkat seorang diri dengan perasaan yang............campur aduk. takut, sedih, bimbang, gelisah, semuanya bercampur jadi satu. tapi dalam hatiku aku tetap mencoba meyakinkan bahwa ya, aku bisa! AKU PASTI BISA!

hari telah berganti, dan saat ini merupakan hari h pelaksanaaan ujian RSBI. aku mempersiapkan diriku pagi hari, kemudian aku langsung berangkat ke SMALA untuk pelaksaannya. Perasaanku.....aku sudah tidak bisa menggambarkannya. orang tua yang tidak ada di sampingku, pemandangan anak-anak yang ditemani orang tuanya, perasaan takut, dan lain sebagainya aku rasakan. aku meminta doa kepada mama dan papa. 

*message to papa*
aku: pa doain aku ya
papa: "selalu"

walau hanya sekata balasan dari beliau tapi rasanya sungguh tak bisa di tandingi. aku tanpa sadar telah meneteskan air mata dari mataku.perasaan ini sangat berat bagiku. pengalamanku ini mengajarkanku untuk menjadi orang yang tegar. bel telah berbunyi, aku berjalan ke arah kelas yang akan kujadikan tempat ujianku. setelah pengawas masuk, aku dan anak-anak lain mengikutinya. aku berjuang bersama dengan mereka. setelah selesai mengerjakan ujian RSBI aku langsung pulang. 2 hari dari hari pelaksanaan hasil ujian akan diumumkan . aku hanya bisa berdoa kepada Allah supaya apa yang aku impikan selama ini terjadi. 

2 hari telah berlalu, perasaan itu deg-degan aku rasakan. apakah mungkin aku bisa mengikuti jejak kedua kakakku, apakah mungkin aku bisa jadi smalane, semua pertanyaan itu berkeliaran di pikiranku. aku mencoba tetap menenangkan diri. aku mencoba menutup mataku agar aku tidak tambah ndredeg. dalam hatiku aku uapkan "Apapun hasilnya, aku sudah berusaha semaksimal mungkin." 

setelah beberapa jam aku tertidur, hpku berbunyi. papa menelponku. 
papa: "selamat ya dek kamu keterima."
aku: "keterima dimana pa?"
papa: "di SMAN 5 Surabaya"

aku langsung melompat dari kasur, berlari menuju kamar kakakku. dan menyuruhnya membuka situs pengumuman, tapi ternyata aku sudah terlambat dia sudah membukanya untukku. namaku terpampang di situ dengan tulisan di terima di pilihan 1, SMAN 5 Surabaya. sejujurnya aku tidak bisa mengungkapkan betapa bahagianya aku saat itu, aku langsung sujud syukur kepada Allah karena telah mengabulkan semua doaku. aku telah melewati semua hari-hari berat, dari mulai mama masuk RS, ujian masuk nggak ditemenin mama, daftar ulang sendiri, dll. sungguh itu sebuah anugerah yang diberikan Allah padaku. Terima kasih Ya Allah :)

lalu bagimu yang sedang kehilangan atau kurang semangatmu ataupun sedang pesimis akan dirimu sendiri, tidakkah kau lihat pengalamanku ini. Allah bersama orang-orang yang selalu berusaha dan mendekatkan diri padanya. Kawan, tetaplah berusaha apapun itu yang sedang kau usahakan. tetaplah menjadi seseorang yang optimis, tetaplah berusaha, dan janganlah engkau lupa akan berdoa kepada Allah SWT. tanamkan dalam jiwamu untuk tetap berusaha, dan berdoa. janganlah engkau putus asa, karena sesungguhnya Allah tidak suka hambanya yang berprasangka buruk. Keep fighting! ^^

Ditulis oleh:
Mentari Zaurasari - Korbid Sekretariat S2LC 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar